Rabu, 11 Juni 2014

Keadilan



Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik berupa benda, maupun manusia. Kondisi kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran yang nyata dan tidak dibuat buat (manipulasi), dan tidak memandang kasta atau tingkat jabatan seseorang, dan tidak adanya suatu mayoritas atau minoritas, karena semuanya dimana kebenaran dalam keadilan adalah sama.


Kita sebagai anak bangsa harus mengetahui keadilan yang sebenarnya, untuk itu kita harus mempelajari tentang undang undang dasar 45, pancasila, butir butir pancasila, dan norma norma hidup dari dasar agar kita mengetahui bagaimana keadilan yang sesungguhnya dan tanpa di rekayasa. Keadilan memang harus di tegakkan. Tanpa keadilan yang pasti dan benar, kehidupan manusia akan hancur dan tidak terkontrol sepenuhnya.

Terkadang, setiap orang memiliki arti keadilan tersendiri bagi masing masing dan berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Untuk itu pemerintah perlu menyatukan arti keadilan dari setiap masyarakatnya agar terciptanya kehidupan yang harmoni, berdaulat, adil, dan makmur. Usaha pemerintah ialah dengan menciptakannya landasan hukum negara berupa undang undang 45, pancasila, dan butir butir pancasila. Suatu bangsa dan negara harus mempunyai suatu landasan hukum yang adil dan tidak memandang kasta dari masyarakatnya, semua dimata keadilan dan hukum itu adalah sama, satu sederajat.

Simbol keadilan digambarkan dengan patung dewi keadilan yaitu berupa seorang dewi yang memegang sebuah neraca dan menutupkan matanya dengan selembar kain. Dari simbol tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keadilan itu tidak memandang siapapun, jika ia bersalah harus dihukum sesuai hukuman yang telah disepakati, meskipun dia adalah pejabat tertinggi sekalipun.
 

Senin, 09 Juni 2014

Komputasi dan Parallel Processing



Definisi Komputasi dan Parallel Processing

Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.
Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.
Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.

Pemrosesan paralel (parallel processing) adalah penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Idealnya, parallel processing membuat program berjalan lebih cepat karena semakin banyak CPU yang digunakan. Tetapi dalam praktek, seringkali sulit membagi program sehingga dapat dieksekusi oleh CPU yang berbea-beda tanpa berkaitan di antaranya.
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Biasanya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Untuk melakukan aneka jenis komputasi paralel ini diperlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu masalah. Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi.

Untuk perbedaan antara komputasi tunggal dengan komputasi paralel, bisa digambarkan pada gambar di bawah ini:


Penyelesaian Sebuah Masalah pada Komputasi Tunggal


 
Penyelesaian Sebuah Masalah pada Komputasi Paralel

Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah/operasi secara bersamaan baik dalam komputer dengan satu (prosesor tunggal) ataupun banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Komputasi paralel membutuhkan:
  • Algoritma
  • Bahasa pemrograman
  • Compiler
Sebagian besar komputer hanya mempunyai satu CPU, namun ada yang mempunyai lebih dari satu. Bahkan juga ada komputer dengan ribuan CPU. Komputer dengan satu CPU dapat melakukan parallel processing dengan menghubungkannya dengan komputer lain pada jaringan. Namun, parallel processing ini memerlukan software canggih yang disebut distributed processing software. Parallel processing berbeda dengan multitasking, yaitu satu CPU mengeksekusi beberapa program sekaligus. Parallel processing disebut juga parallel computing.

Hubungan antara Komputasi dan Parallel Processing
Hubungannya adalah penggunaan komputer saat ini (komputasi) dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian masalah (komputasi) secara manual. Oleh sebab itu, peningkatan kinerja atau proses komputasi semakin diterapkan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kecepatan proses perangkat keras. Dimana komponen utama dalam perangkat keras komputer adalah processor. Sedangkan parallel processing adalah penggunaan beberapa processor (multiprocessor atau arsitektur komputer dengan banyak processor) agar kinerja computer semakin cepat dan stabil.

Pendapat Pribadi
Menurut saya, dalam hal komputasi, manusia atau pengguna membutuhkan kinerja komputasi tersebut dengan cepat dan stabil. Untuk itu mereka membutuhkan suatu processing yang mempunyai lebih dari satu processor (multi processor). Maka dari itu mereka membutuhkan teknik parallel processing (proses percabangan), dimana dibutuhkannya multi processor untuk menyelesaikan permasalahan (komputasi) dengan cepat. Komputasi yang menggunakan parallel processing itu sendiri mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya yaitu :
Kelebihan :
·         Mempermudah manusia untuk menyelesaikannya dengan cepat.
·         Throughput jadi lebih tinggi.
·         Bisa melakukan tugas yang sangat banyak dengan membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
Kekurangan :
·         Membutuhkan daya yang lebih besar.
·         Tidak baik untuk daya rendah dan perangkat mobile.
·         Membutuhkan biaya yang relative mahal.

Referensi :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi
  2. http://lutfieachmad10.blogspot.com/2013/06/komputasi-dan-parallel-processing.html
  3. http://jo-ardianto.blogspot.com/2013/05/komputasi-modern-parallel-processing.html
  4. http://rzbeuty.blogspot.com/2012/03/komputasi-modern-parallel-processing.html
  5. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/universities-research-institutions/2159327-parallel-processing/#ixzz1qmtgdvwh
  6. http://coretanmuvi.blogspot.com/2012/03/paralel-processing.html

Rabu, 07 Mei 2014

Tugas 2 Pengantar Komputasi Modern Part 2

Disiplin Dalam Belajar

Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban (Agus, 1987). Jika dimengerti tentang disiplin tersebut menyebabkan orang menjadi tertekan, beku tidak mempunyai insiatif, dan menimbulkan efek yang negatif, bagi perkembangan jiwa anak. Bahkan ada yang menganggap bahwa disiplin belajar sebagai suatu proses dan latihan belajar yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan perkembangan, seseorang telah dikatakan berhasil mempelajari atau ia berhasil mengikuti dengan sendirinya proses disiplin tersebut. Degunarso (1986). Proses disiplin belajar dilalui seseorang melalui tahapan latihan atau belajar. Disiplin belajar awalnya memang berat tapi bila kita sudah berhasil mempelajari atau berlatih, kita akan dapat mengikuti dengan sendirinya tanpa merasa tertekan.
  



Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar
Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut: (a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain;. (b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan (c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik (d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman. e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985). Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.
Perkembangan Disiplin Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987).


Perkembangan Disiplin Belajar



Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987)