Game
engine merupakan sebuah software yang memang sengaja dibuat untuk
keperluan pembuatan dan pengembangan sebuah game. Dengan adanya game
engine ini, memudahkan seorang pengembang untuk merancang game mulai
dari rendering, visual, arsitektur, AI, dan bahkan sistem jaringan game
itu sendiri. Jika game adalah jiwa para gamer, maka game engine adalah
jiwa dari sebuah game.
Dengan
adanya game engine ini, baik proses pembuatan dan pengembangan game
menjadi lebih efisien waktu. Sering kita jumpai game-game yang dirancang
untuk konsol dan desktop, sehingga tanpa game engine proses
pembuatannya akan memakan waktu lebih lama. Dalam game engine sendiri
terdapat tools atau alat pendukung yang berguna untuk rancang bangun
sebuah game, antara lain : mesin render 2D dan 3D, script, collision
detection, suara, grafik, animasi, kecerdasan buatan, menejemen memori,
jaringan streaming.
Pada perkembanganya, game
engine ini ada yang berbayar dan ada juga yang gratis alias open source.
Berikut adalah contoh-contoh game engine yang open source dan berbayar .
Contoh game engine open source :
Contoh game engine open source :
- OGRE
- Panda 3D
- crystal space
- blender game engine
- jME
- openSceneGraph, dll.
Contoh game engine berbayar :
- c4 Engine
- torque game engine
- 3DGamestudio
- DXStudio
- neoExis engine
- esenthel engine, dll
Istilah “Game Engine” muncul pada pertengahan 1990-an, terutama
dalam kaitannya dengan game 3D seperti orang pertama
shooters (FPS). (Lihat juga: pertama-orang jujur mesin). Begitulah
popularitas id Software ’s Doom dan Quakepermainan yang, daripada
bekerja dari nol, lain pengembangberlisensi bagian inti dari perangkat
lunak dan grafis yang dirancang mereka sendiri, karakter, senjata,
dan tingkat-”permainan isi” atau “permainan aset. “ Pemisahan
permainan-aturan tertentu dan data dari konsep-konsep dasar
seperti tabrakan dan permainanentitas yang berarti bahwa tim bisa tumbuh
dan mengkhususkan. Sekarang hampir semua perusahaan game memiliki game
engine mereka sendiri, menggunakannya untuk membuat game mereka, dan
menyimpannya untuk diri sendiri. Semakin lama kebutuhan untuk game
engine yang makin modern semakin bertambah. Waktu demi waktu, game
engine yang mereka kembangkan sendiri mulai dirasa terlalu mahal untuk
dikembangkan lebih lanjut. Hal ini memicu beberapa developer untuk
menciptakan game engine yang terbuka untuk di franchise kan. Sebagai
contoh adalah id Tech dan Unreal Engine. Game Engine yang dijual dan di
franchisekan secara umum semacam ini disebut dengan middleware.
Middleware menawarkan harga yang relatif lebih murah, dan bagi
kebanyakan studio game, menggunakan middleware merupakan solusi cepat
dan ekonomis ketimbang harus membangun sendiri engine game mereka.
# Klasifikasi Game Engine dan Contohnya
Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama.
Game engine mempunyai tipe-tipe diantaranya:
- Roll-your-own game engine
- Mostly-ready game engines
- Point-and-click engines
OGRE
Ogre (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) adalah sebuah adegan yang berorientasi, fleksibel mesin render 3D (sebagai lawan dari mesin permainan) ditulis dalam C + + dirancang untuk membuatnya lebih mudah dan intuitif bagi developer untuk menghasilkan aplikasi dengan menggunakan hardware-accelerated grafis 3D. Perpustakaan kelas abstrak rincian menggunakan sistem yang mendasari perpustakaan seperti Direct3D dan OpenGL dan menyediakan sebuah antarmuka dunia yang didasarkan pada objek dan kelas-kelas tingkat tinggi lainnya.
Ogre memiliki komunitas yang sangat aktif, dan Sourceforge.net ‘s proyek dari bulan Maret 2005. Telah digunakan di beberapa permainan komersial seperti Ankh dan Torchlight.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar