My Incredible Inspiration 1
Selasa, 23 September 2014
Rabu, 11 Juni 2014
Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai suatu hal, baik berupa benda, maupun manusia. Kondisi kebenaran yang
dimaksud ialah kebenaran yang nyata dan tidak dibuat buat (manipulasi), dan
tidak memandang kasta atau tingkat jabatan seseorang, dan tidak adanya suatu
mayoritas atau minoritas, karena semuanya dimana kebenaran dalam keadilan
adalah sama.
Kita sebagai anak bangsa harus mengetahui keadilan yang
sebenarnya, untuk itu kita harus mempelajari tentang undang undang dasar 45,
pancasila, butir butir pancasila, dan norma norma hidup dari dasar agar kita
mengetahui bagaimana keadilan yang sesungguhnya dan tanpa di rekayasa. Keadilan
memang harus di tegakkan. Tanpa keadilan yang pasti dan benar, kehidupan
manusia akan hancur dan tidak terkontrol sepenuhnya.
Terkadang, setiap orang memiliki arti keadilan tersendiri
bagi masing masing dan berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. Untuk itu pemerintah
perlu menyatukan arti keadilan dari setiap masyarakatnya agar terciptanya
kehidupan yang harmoni, berdaulat, adil, dan makmur. Usaha pemerintah ialah
dengan menciptakannya landasan hukum negara berupa undang undang 45, pancasila,
dan butir butir pancasila. Suatu bangsa dan negara harus mempunyai suatu landasan
hukum yang adil dan tidak memandang kasta dari masyarakatnya, semua dimata
keadilan dan hukum itu adalah sama, satu sederajat.
Simbol keadilan digambarkan dengan patung dewi keadilan
yaitu berupa seorang dewi yang memegang sebuah neraca dan menutupkan matanya
dengan selembar kain. Dari simbol tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
keadilan itu tidak memandang siapapun, jika ia bersalah harus dihukum sesuai
hukuman yang telah disepakati, meskipun dia adalah pejabat tertinggi sekalipun.
Senin, 09 Juni 2014
Komputasi dan Parallel Processing
Definisi Komputasi dan Parallel Processing
Komputasi
sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari
data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut
dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika.
Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan
menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara
mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan
menggunakan komputer.
Secara
umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada
penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer
untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan
praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk
komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang
keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan
prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.
Bidang
ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji
komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan
teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan.
Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman
baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer
berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan
masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.
Pemrosesan paralel (parallel processing) adalah penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan
sebuah program secara simultan. Idealnya, parallel processing membuat program
berjalan lebih cepat karena semakin banyak CPU yang digunakan. Tetapi dalam
praktek, seringkali sulit membagi program sehingga dapat dieksekusi oleh CPU
yang berbea-beda tanpa berkaitan di antaranya.
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara
bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Biasanya
diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus
mengolah data dalam jumlah besar ataupun karena tuntutan proses komputasi yang
banyak. Untuk melakukan aneka jenis komputasi paralel ini diperlukan
infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan
dengan jaringan dan mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu
masalah. Untuk itu diperlukan aneka perangkat lunak pendukung yang biasa
disebut sebagai middleware yang berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan
antar node dalam satu mesin paralel. Selanjutnya pemakai harus membuat
pemrograman paralel untuk merealisasikan komputasi.
Untuk perbedaan antara komputasi tunggal dengan komputasi paralel, bisa digambarkan pada gambar di bawah ini:
Penyelesaian
Sebuah Masalah pada Komputasi Tunggal
Penyelesaian
Sebuah Masalah pada Komputasi Paralel
Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan
eksekusi perintah/operasi secara bersamaan baik dalam komputer dengan satu
(prosesor tunggal) ataupun banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU.
Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk meningkatkan performa
komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu
yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Komputasi paralel membutuhkan:
- Algoritma
- Bahasa pemrograman
- Compiler
Sebagian besar komputer hanya mempunyai satu CPU, namun
ada yang mempunyai lebih dari satu. Bahkan juga ada komputer dengan ribuan CPU.
Komputer dengan satu CPU dapat melakukan parallel processing dengan
menghubungkannya dengan komputer lain pada jaringan. Namun, parallel processing
ini memerlukan software canggih yang disebut distributed processing software.
Parallel processing berbeda dengan multitasking, yaitu satu CPU mengeksekusi
beberapa program sekaligus. Parallel processing disebut juga parallel
computing.
Hubungan antara Komputasi dan Parallel Processing
Hubungannya adalah penggunaan komputer saat ini (komputasi)
dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian masalah (komputasi) secara
manual. Oleh sebab itu, peningkatan kinerja atau proses komputasi semakin
diterapkan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kecepatan proses
perangkat keras. Dimana komponen utama dalam perangkat keras komputer adalah
processor. Sedangkan parallel processing adalah penggunaan beberapa processor
(multiprocessor atau arsitektur komputer dengan banyak processor) agar kinerja
computer semakin cepat dan stabil.
Pendapat Pribadi
Menurut
saya, dalam hal komputasi, manusia atau pengguna membutuhkan kinerja komputasi
tersebut dengan cepat dan stabil. Untuk itu mereka membutuhkan suatu processing
yang mempunyai lebih dari satu processor (multi processor). Maka dari itu
mereka membutuhkan teknik parallel processing (proses percabangan), dimana dibutuhkannya
multi processor untuk menyelesaikan permasalahan (komputasi) dengan cepat.
Komputasi yang menggunakan parallel processing itu sendiri mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan, diantaranya yaitu :
Kelebihan :
·
Mempermudah manusia untuk
menyelesaikannya dengan cepat.
·
Throughput
jadi lebih tinggi.
·
Bisa
melakukan tugas yang sangat banyak
dengan membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
Kekurangan :
·
Membutuhkan daya yang
lebih besar.
·
Tidak baik untuk daya
rendah dan perangkat mobile.
·
Membutuhkan biaya yang
relative mahal.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi
- http://lutfieachmad10.blogspot.com/2013/06/komputasi-dan-parallel-processing.html
- http://jo-ardianto.blogspot.com/2013/05/komputasi-modern-parallel-processing.html
- http://rzbeuty.blogspot.com/2012/03/komputasi-modern-parallel-processing.html
- http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/universities-research-institutions/2159327-parallel-processing/#ixzz1qmtgdvwh
- http://coretanmuvi.blogspot.com/2012/03/paralel-processing.html
Rabu, 07 Mei 2014
Tugas 2 Pengantar Komputasi Modern Part 2
Disiplin
Dalam Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987).
Perkembangan Disiplin Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987)
Disiplin belajar adalah predis posisi
(kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib,
dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap
aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan
menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban
(Agus, 1987). Jika dimengerti tentang disiplin tersebut menyebabkan
orang menjadi tertekan, beku tidak mempunyai insiatif, dan menimbulkan
efek yang negatif, bagi perkembangan jiwa anak. Bahkan ada yang
menganggap bahwa disiplin belajar sebagai suatu proses dan latihan
belajar yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan perkembangan,
seseorang telah dikatakan berhasil mempelajari atau ia berhasil
mengikuti dengan sendirinya proses disiplin tersebut. Degunarso (1986).
Proses disiplin belajar dilalui seseorang melalui tahapan latihan atau
belajar. Disiplin belajar awalnya memang berat tapi bila kita sudah
berhasil mempelajari atau berlatih, kita akan dapat mengikuti dengan
sendirinya tanpa merasa tertekan.
Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar
Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut: (a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain;. (b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan (c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik (d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman. e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985). Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.
Perkembangan Disiplin BelajarFungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut: (a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain;. (b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan (c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik (d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman. e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985). Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987).
Perkembangan Disiplin Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang. Dalam hal ini Singgih (1985) mengemukakan lima tahapan antara lain : (a) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman; (b) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan; (c) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri; (d) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; (e) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri (Singgih,1987)
Langganan:
Postingan (Atom)